Laman

27.10.08

DARAH



pada tanah
yang ia bersengketa
adalah tubuhnya sendiri
ia terlalu merindukan
setiap jengkal tubuhnya
setiap jengkal tanah hitam
yang membentuknya
tanpa rasa kepingin
demi sel-sel mati dan kini ia mencengkeram
demi lapisan bumi yang senantiasa bergerak, humus dan
kesepian
dan kini ia sesempurna malam tanpa bulan


16.10.08

GUMAM ASA: JEBAK-JEBAK BANGKAI BATU

(Catatan konyol oleh M. Nahdiansyah Abdi)

 Menurutmu, apa yang ada di benak seorang “kritikus” (termasuk kritikus gadungan) jika disodori setumpuk naskah untuk dikomentari? Jawabannya bisa beragam. Salah satunya ini, Apa yang menyatukan semua teks-teks itu? Adakah kata kunci? Adakah batu pijakan? Maka aku akan menunjuk dua kata saja: Sepi dan Narsis.