Laman

27.10.08

DARAH



pada tanah
yang ia bersengketa
adalah tubuhnya sendiri
ia terlalu merindukan
setiap jengkal tubuhnya
setiap jengkal tanah hitam
yang membentuknya
tanpa rasa kepingin
demi sel-sel mati dan kini ia mencengkeram
demi lapisan bumi yang senantiasa bergerak, humus dan
kesepian
dan kini ia sesempurna malam tanpa bulan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar